Cara memelihara dan merawat kelinci
Kemarin sepulang dari pasar, rio
ngerengek minta beli kelinci. Akhirnya aku coba tanya harganya karna kebetulan
aku juga pecinta hewan.
Sebelumnya sempat memelihara hamster jenis campable tapi karna gak ramah anak dan entah kenapa tiba-tiba jadi kanibalisme satu kandang akhirnya berkurang banyak dan sisanya dijual beserta kandangnya. Sayang sih padahal udah dua kali beranak.
Sebelumnya sempat memelihara hamster jenis campable tapi karna gak ramah anak dan entah kenapa tiba-tiba jadi kanibalisme satu kandang akhirnya berkurang banyak dan sisanya dijual beserta kandangnya. Sayang sih padahal udah dua kali beranak.
Akhirnya ditawar-tawar aku dapet
harga Rp. 70.000 untuk sepasang kelinci
dengan ras persia yang bulunya lebat. Sama kandang genap Rp.100.000,-, entah
ini murah atau mahal, tapi sebelumnya aku tanya harga sepasang kelinci Rp.
125.00 sepasang. Aku sengaja pilih yang berlainan warna jadi kalaupun nanti
mereka beranak punya corak yang beragam.
Kenapa juga memilih hewan
peliharaan kelinci karena makanan utamanya adalah sayuran. Kebetulan dirumahku
seneng sayur, jadi banyak sayuran mentah sisa yang disiangi dibuang. Sebelumnya
aku bikin pupuk kompos tapi setelah punya kelinci aku kasih ke kelinci, seperti
:
Batang sisa kangkung, batang sisa
bayam, timun, sawi, dan banyak lagi sayuran hijau. Selain itu memang aku juga
membeli makan khusus kelinci seperti wortel.
Perawatan kelinci sendiri tidak
terlalu sulit, cukup diberi makan 3 kali sehari atau 2 kali dengan porsi yang
cukup banya yaitu pagi dan sore hari. Makanan kelinci sebaiknya berupa sayuran
karna memang hakikatnya dialam bebaspun kelinci hanya memakan sayuran. Tapi kalau
memang kelinci nya untuk diternakkan atau dijual kembali penambahan vitamin
pada makanan seperti pelet kelinci wajib untuk merangsang pertumbuhannya.
Selain itu usahakan kandang
selalu bersih dan kering sehingga kelinci terhindar dari penyakit kulit dan bau
akibat kotorannya sendiri. Menggunakan kandang kawat berlubang lebih disarankan
daripada menempatkan kelinci pada tempat yang tertutup dan lembab. Karna frekuensi
kencing dan buang kotoran kelinci relatif sering. Kawat berongga juga
memberikan dia udara yang luas dan tidak terkesan terkekang. Untuk ukuran kandang, bisa disesuaikan dengan
kelinci.
Mandikan kelinci maximal 2 minggu
sekali, jika kandangnya selalu bersih dan kering 2 minggu pun kelinci masih
bersih dan tidak berbau apek. Boleh dimandikan sebulan sekali atau bergantung
dengan kondisi kelinci itu sendiri. Syaratnya mandikan dengan air yang hangat
kuku dan berikan shampo khusus hewan agar bulunya tidak rontoh, boleh
menggunakan shampo kucing. Setelah mandi langsung dikeringkan dengan headryer
agar kelinci tidak kedinginan. Usahakan jika memandikan kelinci jangan
sekaligus, lebih baik dimandikan satu per satu. Setelah yang satunya kering dan
bersih, baru mulai memandikan yang lain. Hal ini menghindari kelinci yang
dimandikan terakhir mengalamin kedinginan. Karna memang di alam bebas, kelinci
tidak mandi. Mereka hanya menjilati bulunya seperti kucing. Tapi bagi kita yang
memelihara kelinci dirumah apalagi ada anak-anak kecil yang belumm terlalu
mengerti kelinci kadang dicium atau dipeluk-peluk sehingga riskan rasanya kalau
kelinci kita kotor.
Dan jika memelihara kelinci
dirumah yang terdapat anak-anak. Ajarkan pada anak bagaimana cara memegang
kelinci yang benar agar mereka bisa bermain dengan kelinci tanpa menyakitinya. Membiarkan
anak bermain dengan kelinci juga baik untuk mengasah keberanian mereka,
mengajarkan sifat bertanggung jawab dengan mengizinkan anak memberikan makan
untuk hewan peliharaannya, dan menumbuhkan rasa sayang terhadap binatang. Dan untuk
kelinci, selama dia berinteraksi dengan manusia secara baik, misalkan dipegang
dan diajak bermain dengan baik maka dia juga akan membiasakan dirinya dengan
manusia.
Sekian pengalaman dari saya. Terimakasih
sudah mampir dan membaca
Salam dari momo dan mimo
0 Comments