Investasi Emas Batangan VS Emas perhiasan
Kalau berbicara soal emas yang
pertama terbersit difikiran kaum hawa adalah perhiasan. Meskipun emas
sebenarnya punya berbagai macam bentuk baik logam, batang dan salah satunya
dalam bentuk perhiasan yang sering digunakan kaum hawa. Emas menjadi salah satu
primadona karena selain menambah kepercayaan diri dalam berpenampilan, emas
juga menjadi salah satu investasi yang cukup menjanjikan. Tapi setiap bentuk
punya kelebihan dan kekurangan masing-masing tentunya.
Basic dari pengalaman pribadi saya membeli emas perhiasan. Saya fikir resiko kerugian emas perhiasan lebih besar dibandingkan dengan emas logam atau batangan. Sekitar september 2013 saya membeli sekitar 10 gram emas dengan harga Rp. 400.000 / gram. Totalnya sekitar Rp. 4.100.000 ditambah biaya sepuh. Karna kebetulan di agustus 2015 saya memiliki kebutuhan mendesak saya menjualnya. Ternyata menurut si penjual emas harga emas sedang turun akhirnya harga emas saya hanya Rp. 340.000/ gram atau saya mendapatkan uang sekitar Rp. 3.400.000. Sebenarnya saya tidak ingin menjual karna dilihat dari selisih jual dan beli yang cukup tinggi, tapi akhirnya saya ikhlaskan karna memang sangat membutuhkan.
Basic dari pengalaman pribadi saya membeli emas perhiasan. Saya fikir resiko kerugian emas perhiasan lebih besar dibandingkan dengan emas logam atau batangan. Sekitar september 2013 saya membeli sekitar 10 gram emas dengan harga Rp. 400.000 / gram. Totalnya sekitar Rp. 4.100.000 ditambah biaya sepuh. Karna kebetulan di agustus 2015 saya memiliki kebutuhan mendesak saya menjualnya. Ternyata menurut si penjual emas harga emas sedang turun akhirnya harga emas saya hanya Rp. 340.000/ gram atau saya mendapatkan uang sekitar Rp. 3.400.000. Sebenarnya saya tidak ingin menjual karna dilihat dari selisih jual dan beli yang cukup tinggi, tapi akhirnya saya ikhlaskan karna memang sangat membutuhkan.
Di tahun 2013 juga sekitar bulan
oktober 2013 saya membeli sebuah kalung perhiasan dengan berat 11 gram yaitu kalung
8 gram dan bandul 3 gram. Harga emas waktu itu masih di harga Rp. 400.000/gram jadi
total keseluruhan sekitar Rp. 4.400.000. Dan dibulan Juli 2016 saya menjual
hanya bandulnya karena sudah sering putus dan modelnya yang kurang begitu saya suka.
Setelah menanyakan ke penjaga
toko emas ada biaya patri/penyambungan kembali. Jadi total uang yang saya
dapatkan adalah sebagai berikut.
Harga pokok
Rp. 400.000 x 3 gram =
Rp. 1.200.000,-
Biaya kerugian/
gram Rp. 10.000 x 3 gram = Rp 30.000,-

TOTAL
uang yang diterima =
Rp. 1.120.000
Untuk biaya
kerugian memang setiap toko emas menetapkan harga penjualan kembali sebesar Rp.
10.000 sampai dengan Rp. 20.000 / gram emas. Jadi kalaupun emas tinggi dengan
biaya penjualan kembali maka kita tetap saja mengalami kerugian. Apalagi kalau
harga emas sedang turun, malah semakin rendah nilai jual perhiasan kita.
Satu lagi
pengalaman saya dalam membeli emas perhiasan yang tidak kalah menyakitkan. Pada
februari 2014 saya membeli sepasang anting dengan berat 2,5 gram dengan harga
emas Rp. 380.000 /gram jadi total yang saya bayar adalah Rp. 950.000.
Apesnya anting
tersebut hilang separuh, setelah dicari
kemana-mana tidak ketemu akhirnya saya memutuskan untuk menjual anting yang
sebelah. Kalau perkiraan saya benar dengan anting sebelah minimal saya
mendapatkan Rp. 400.000’an karna sebelah anting saja lebih dari 1 gram.
Tapi setelah
bertanya kepada petugas penjaga toko emas
anting saya dihargai hanya Rp. 316.000 , Total dari kwitansi di bagi
menjadi 3. Alasannya karna anting ini sudah tidak laku lagi dijual dan harus
dilebur. Bahkan saya tidak bisa membeli 1 gram anting baru dari penjualan
anting sebelumnya.
Pada akhirnya
beberapa kali dikecewakan dengan penjualan emas perhiasan membuat saya mencoba
berfikir untuk beralih ke investasi emas batangan. Karna bukan hanya di satu
dua toko saya membeli perhiasana, kebanyakan saya membeli perhiasan ditempat
yang berbeda dan mereka selalu memiliki ketentuan yang sama, yaitu biaya
kerugian penjualan dan harga yang selalu cendrung turun saat penjualan atau
minimal sama. Tidak pernah saya mendengar toko emas mengatakan harga emas
sedang naik kepada orang yang akan menjual emasnya, berbeda hal saat kita ingin
membeli emas. Dan kebanyakan dari kita menjual bukan tidak melihat atau tahu
harga emas sebenarnya di pasaran, kalaupun tau dan memaksakan belum tentu
pemilik toko bisa menerima. Ujung-ujungnya kita yang mengalah karena merasa
butuh.
Setelah dicari
ke beberapa tempat penjualan emas batangan akhirnya memilih membeli emas ke
pegadaian. Sebenarnya bisa saja ke ANTAM di daerah pulo gadung, tapi antrian
yang penuh dan harus membawa balita ketempat seperti itu membuat saya berfikir
dua kali.
Di pegadaian
ditawarkan beberapa varian emas dari mulai 1 gram, 5 gram , 10 gram dst. Harganya
cukup bersaing dengan antam dengan harga pokok + margin. selain itu buyback
atau pembelian kembali di pagadaian cukup tinggin sekitar 95% dari harga beli. Sangat
jauh kalau kita membeli emad di toko perhiasan.
Saya
mencoba berinvestasi emas , memang tidak seberapa tapi setidaknya untuk
tabungan anak saya nanti. Di bulan oktober 2016 harga emas di antam sekitar Rp.
601.000 / gram, dan harga jual pegadaian Rp. 616.025/gram ( harga
antam+margin). dengan harga buyback dikisaran Rp. 544.170/gram.
Syarat
pembelian emas di pegadaian pun cukup mudah, hanya butuh KTP dan pastikan unit
pegadaian tersebut terdapat loket penjualan LM (Logam Mulia). Selain pembayaran
sistem cash, pegadaian juga menawarakan kredit emas dan arisan emas.
Info lebih
lengkapnya bisa langsung cek ke website resmi pegadaian.
Untuk yang
memiliki emas perhiasan memang sebaiknya tidak digunakan berlebihan karna bisa
memicu kejahatan dan kalaupun memiliki investasi dalam bentuk emas batangan
sebaiknya digunakan pengaman khusus dirumah berupa brangkas atau dapat
menitipkannya ke deposit box ke bank.
Sekian pengalaman
dari saya, mohon maaf bila ada banyak kekurangan dan terimakasih sudah membaca.
SELAMAT
MALAM
0 Comments
Mari budayakan berkomentar dengan bijak ya cantik :)