Kenali Kegemukan Pada Anak Dengan Bijak ; Penyebab dan Cara menanggulangi kegemukan pada anak
Bunda
pastinya sangat senang melihat buah hati kita tumbuh dengan sehat, banyak orang tua yang berfikir bahwa anak yang
gemuk adalah anak yang sehat. Memang tidak sepenuhnya salah, tapi jika memang
berat badannya sudah diatas standar berat badan ideal maka bukan lagi sehat
yang didapat akan tetapi banyak penyakit yang mengancam tumbuh kembang dan
kesehatannya.
Kelebihan
berat badan atau biasa dikenal dengan istilah obesitas terjadi karena kalori
yang masuk kedalam tubuh lebih banyak daripada energi (kalori) yang
dikeluarkan. Obesitas mengancam kesehatan anak karena dapat menimbulkan
beberapa penyakit seperti jantung, stroke, dan diabetes. Kelebihan berat badan
pada anak juga terkadang mengurangi rasa kepercayaan diri pada anak dan bahkan
dalam kasus tertentu seperti yang sempat tenar beberapa bulan lalu, kegemukan
pada anak membuat anak tidak bisa berjalan dan memutuskannya dengan dunia
sekolah dan bermain.
Obesitas
sendiri dapat disebabkan oleh banyak faktor , antara lain :
POLA MAKAN YANG TIDAK SEHAT
Akhir
– akhir ini semakin berkembangnya gaya hidup ikut mempengaruhi terhadap tumbuh
kembang anak. Saat ini anak – anak lebih menyukai makan – makanan fast food
seperti spageti, pizza, bakso dan lainnya serta minuman berkarbonasi tinggi
seperti soda membuat penimbunan kalori dalam tubuh sangat tinggi.
Berbeda
dengan sayuran dan buah yang memiliki kandungan serat dan vitamin tinggi
sehingga mudah diserap oleh tubuh, makanan fast food dan soda memerlukan waktu
yang lebih lama dan lebih banyak mengandung lemak .
AKTIFITAS FISIK YANG KURANG
Saat
ini gadget sudah menjadi kebutuhan bagi orang dewasa pada umumnya, kecendrungan
tersebut akhirnya diturunkan kepada anak yang juga terbiasa dengan gadget
dalam kehidupan sehari – harinya. Pada
akhirnya mereka lebih menyukai duduk dirumah dan bermain gadget daripada
bermain diluar.
Selain
itu jaman dulu untuk bersekolah terkadang anak – anak menempuh perjalanan yang
cukup panjang dengan berjalan kaki. Saat ini sarana trasnportasi penunjang
semakin banyak sehingga semakin mudah seseorang pergi kesuatu tempat tanpa
memerlukan banyak tenaga, seperti naik motor atau mobil.
Asupan
kalori yang didapat dari makan yang dimakan sangat sedikit yang dikeluarkan
karena aktifitas fisik yang cendrung sedikit. Sehingga terus tertimbun dalam
tubuh dan menyebabkan kegemukan.
MEMILIKI KETURUNAN KELUARGA YANG MENGIDAP
OBESITAS
Seperti
kondisi medis lainnya obesitas juga bisa disebabkan karna perpaduan antara
faktor genetik dan faktor lingkungan. Seorang anak yang orang tuanya memiliki
obesitas beresiko mengidap obesitas lebih besar. Karena selain menurunkan gen
pembawanya kebiasaan orang tua sehari – hari dirumah juga ikut dicontoh dan
dilakukan anaknya sehingga beresiko mengidap obesitas lebih besar.
POLA MAKAN ANAK YANG TIDAK SESUAI
Semakin
beranjak dewasa anak memiliki keinginan sendiri untuk melakukan sesuatu bahkan
untuk urusan makanan . Tak jarang memilah – milah makanan yang sijadikan, anak –
anak lebih yang menyukai makanan yang bersifat gurih daripada sayuran. Hal ini
dikarenakan mungkin orang tuanya kurang mengenalkan sayuran sejak dini kepada anaknya
sehingga anak tidak terbiasa memakan makanan yang sehat.
Selain
itu orang tua juga terkadang repot sehingga menyepelekan pola makan anak,
mengutamakan kepraktisan daripada kesehatan jangka panjang bagi anak. Misalkan
saja malas memasak makanan sehat dan menjadikan mie instan sebagai makanan anak.
Untuk sesekali rasanya tidak masalah karna saya sebagai orang tua pun tau
bagaimana repotnya seorang ibu mengurus anaknya, akan tetapi sangat tidak bijak
dan tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi mie instan terlalu sering dalam jangka
panjang.
Terkadang
juga orang tua merasa senang anaknya memiliki nafsu makan yang tinggi, sehingga
tidak membatasi berapa kali anak makan dalam sehari. Banyak kasus anak
mengalami obesitas karna orang tuanya merasa iba dan tidak bisa menolak saat
anaknya meminta makan, sehingga anak dalam sehari bisa makan lebih dari tiga
kali belum lagi jajanan khas anak yang selalu hadir disela – sela jam makannya.
Sebaiknya
jika bunda sudah mengetahui bahwa anaknya mengalami obestias lakukan beberapa
diet sederhanan dan ringan untuk anak.
Pada
tingkatan orang dewasa biasanya obesitas juga terjadi karena stress, pola tidur
yang
kurang baik, mengkonsumsi obat – obatan dan banyak faktor lain yang
bersifat merangsang keinginan untuk makan.
Lalu
bagaimana mengetahui bahwa anak kita mengalami obesitas atau tidak ?
Caranya
adalah dengan menghitung adalah dengan menghitung IMT atau indeks Masa Tubuh
anak. Ada banyak sekali cara untuk menghitung IMT anak secara ideal. Bunda bisa
melihat buku catatan imuniasasi anak, disana ada tabel tentang perkembangan .
Berikut
adalah tabel Grafik Badan Anak usia 2 – 5 tahun, menurut WHO. Tabel tersebut
dibagi menjadi dua bagian, yaitu Grafik berat badan Anak laki – laki dan Anak
perempuan menurut tinggi badan anak.
Seperti dibawah ini :
Caranya
tentukan tinggi badan anak pada angka dibawah tabel kemudian tarik garis yang
sesuai dengan berat badan anak.
Jika titik
temu antara berat badan dan tinggi badan anak berada digaris Hijau atau dibawah garis hijau (-1 ) atau diatas
garis hijau (1) maka Berat badan anak termasuk kedalam berat badan ideal.
Jika
berada di garis -2 atau dibawah -2 berarti anak bunda bisa disebut kurus
Jika berada
di angka -3 berarti anak bunda sangat kurus
Jika
berada di angka 2 berarti anak bunda cukup gemuk, dan
Jika berada
di angka 3 atau diatasnya berarti anak bunda sangat gemuk
Dari gratik
diatas bunda bisa mengetahui apakah anak
bunda mengalami obesitas atau tidak. Jika memang anak bunda mengalami
kelebihan berat badan maka mulailah mengatur diet sehat dan memberikan
makanan dengan gizi baik dan seimbang.
Selain
itu untuk mencegah kegemukan atau obesitas pada anak bunda juga dapat melakukan
beberapa hal seperti :
Mengatur
pola makan yang sehat
Makanan
sehat adalah makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral. Sebaiknya jika sudah terlihat tanda – tanda kegemukan pada anak bunda
segera lakukan beberapa diet sehat dengan cara mengganti nasi putih dengan nasi
merah, lebih memilih roti gandum daripada roti putih biasa, mengurangi konsumsi
daging merah dan sebagai gantinya perbanyak konsumsi daging putih seperti ayam
dan ikan.
Selain
itu kurangi konsumsi susu formula atau susu dan perbanyak mengkonsumsi air agar
metabolisme tubuh dapat berjalan dengan baik. Dan tentunya mengurangi makanan
yang mengandung banyak lemak atau berkarbohidrat tinggi seperti makanan manis
yang mengandung banyak gula dan kurangi minuman berkarbon.
Bunda
juga dapat mengurangi konsumsi camilan pada anak atau mengalihkannya ke buah –
buahan yang lebih sehat.
Melakukan
Aktifitas Fisik Secara Teratur
Memang
anak kecil sulit sekali diajak berolah raga layaknya orang dewasa , tapi bunda
bisa menyiasatinya dengan beberapa cara agar anak bunda tetap melakukan
aktifitas fisik meskipun tanpa dia sadari.
Bunda
dapat mengajak anak bunda bermain sepeda disekitar rumah , atau meminta bantuan
ayahnya untuk mengajaknya bermain bola. Aktifitas tersebut dilakukan minimal
semiggu sekali selain untuk mengasah keterampilan anak, untuk kesehatan juga
dapat membangun hubungan orang tua dan anak semakin erat.
Tapi jika
memang anak bunda sulit diajak bermain, bunda dapat menyiasatinya dengan membiasakannya
berjalan kaki saat kesekolah ( jika memungkinkan), atau memilih menggunakan
tangga jalan daripada lift atau eskalator di pusat perbelanjaan, atau kegiatan lain yang bisa
membuat anak bunda mengeluarkan keringat. Atau mengajak anak berjalan kaki
disekitar rumah atau di mall selama 30 menit sampai dengan 1 jam tanpa
berhenti.
Demikian
ulasan dari saya, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. SALAM SAYANG
Baca juga : Tips Mengatasi Anak Kecanduan Gadget
Sumber
:
wikipedia
0 Comments
Mari budayakan berkomentar dengan bijak ya cantik :)