Mari Dukung Kecerdasan si Anak Aktif, Karena Cerdas itu Beda

Mari Dukung Kecerdasan si Anak Aktif, Karena Cerdas itu Beda


Memiliki anak merupakan dambaan bagi setiap wanita , apalagi yang sudah berkeluarga. Anak bukan hanya menjadi simbol cinta tapi juga sebagai penerus kebaikan  dan harapan kedua orang tuanya. Saya masih ingat sekali hari itu, saat pertamakali Rio menatap dunia, semuanya menjadi haru biru diruangan operasi. Rasa ketakutan yang muncul sebelumnya, mendadak hilang dan berubah menjadi harapan saat operasi mulai berjalan, harapan kalau Rio bisa lahir dengan selamat tanpa kurang satupun. Dan saat senyumnya mengembang menyapa dunia, banyak hal baru kemudian berdatangan dikehidupan kami. Selalu saja ada hal baru yang kami temukan dan pelajari saat mengasuh dan membesarkannya bahkan sampai saat ini.


Di usianya yang hampir menginjak empat tahun  Rio tumbuh menjadi anak yang aktif dan memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap hal-hal baru . Sejak masih bayi memang rio sudah banyak kami ajak berpergian. Selain karena memang saya dan suami memang suka jalan-jalan, kegiatan diluar ruangan juga menjadi sarana pengenalan lingkungan dan merangsang tumbuh kembang motorik anak karena menurut kami #AnakCerdasItu Berani dan Aktif. Melakukan banyak aktifitas fisik juga bisa mengurangi resiko anak mengidap obesitas dan gangguan jantung, selain itu tentu membuat anak lebih sehat.  Terbukti saat ini Rio menjadi anak yang aktif, Cerdas dan ceria.

Berbicara mengenai kecerdasan anak, tentu setiap anak memiliki kecerdasannya masing-masing. Banyak para orang tua yang membanding  bandingkan anaknya dengan anak yang lain karena dianggap lebih pandai. Padahal Dikutip dari kompas.com, kecerdasan anak terbagi menjadi beberapa bagian seperti : Kecerdasan linguistik (Word Smart), Kecerdasan logika atau sistematis (Number Smart), Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart), Kecerdasan Interpesonal (People Smart), Kecerdasan Musikal, Kecerdasan Spasial (Pitcure smart), Kecerdasan Kinestik (Body Smart), Dan Kecerdasan Naturalis (Mencintai alam, binatang dan tumbuhan). Setiap anak memiliki satu atau lebih kecerdasan dalam dirinya, dan tentunya setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda. Bahkan kakak beradik sekalipun belum tentu memiliki bakat dan kecerdasan yang sama, Apalagi orang lain. Jadi tidak adil rasanya jika membanding-bandingkan antara anak yang satu dengan yang lain.

Sedangkan Rio lebih termasuk anak yang memiliki kecerdasan Kinestik, yang cirinya mudah dilihat seperti anak tidak bisa diam dan suka mengeksplorasi. Rio nyaris tidak bisa diam selama dirumah apalagi diluar rumah. Rio suka berlari-lari didalam rumah, bermain bola, mendorong-dorong kursi, bermain air dan banyak hal yang terkadang juga membuat saya kerepotan karena ulahnya. Oleh karena itu untuk meminimalisir kekacauan dirumah dan mendukung kecerdasannya saya dan suami mengajarkan beberapa permainan yang membutuhkan aktivitas fisik seperti  ;

Bermain Bola,

Anak yang aktif tentu senang bermain bola, ada banyak gerak yang dilakukan saat bermain bola seperti berlari, menendang, belajar mengoper dan merasakan sensasi mencetak gol membuat anak memiliki semangat dan kepercayaan diri. Saat bermain bola anak diajarkan untuk saling berbagi, dan bekerjasama.


Dok. Pribadi
Berenang,

Salah satu olah raga yang sangat disukai Rio adalah berenang, meskipun belum bisa berenang menggunakan gaya tertentu setidaknya Rio sangat bersemangat saat bermain air. Berenang dapat menguatkan kerja otot dan mengingkatkan aliran darah keseluruh tubuh. Berenang juga membuat anak lebih berani.

Mari Dukung Kecerdasan si Anak Aktif, Karena Cerdas itu Beda
Dok. Pribadi


Bermain Sepeda,

Bersepeda membutuhkan keseimbangan mata, gerak kaki dan tangan. Oleh karena itu bersepeda merupakan latihan motorik kasar yang baik bagi anak dan juga menyenangkan, Apalagi untuk anak yang aktif.

Menyusun balok  dan bermain lego,

Menyusun balok dan bermain lego mampu meningkatkan konsetrasi dan imajinasi anak. Meskipun si Anak aktif cendrung cepat bosan, tapi permainan menangtang seperti menyusun lego dan balok bisa menjadi permaian yang menantang.

Bermain lompat tali dan menari.

Tentunya untuk bermain permaian fisik seperti sepak bola, sepeda dan basket kami mengajarkan Rio untuk bermain diluar rumah dan berusaha semaksimal mungkin mengajak temannya untuk bermain agar Rio juga mampu bersosialisasi dengan teman – teman sebayanya.

Sebenarnya memiliki anak aktif juga menjadi keuntungan tersendiri bagi orang tua, karena lebih mudah bergaul dan tidak rewel saat berpergian. Hanya saja, salah satu masalah yang sering di hadapi  Rio yaitu  sulit menempatkan dirinya saat berada dirumah orang lain.Terkadang Rio malah asik berlarian atau melakukan sesuatu yang mengganggu pemilik rumah. Beberapa hal yang sering saya lakukan ketika keaktifan Rio sudah sangat mengganggu seperti memberikan nasehat dengan bahasa yang baik dan tegas, memberikan mainan atau melakukan aktifitas lain yang lebih tenang yang mampu mengalihkan Perhatiannya. Kalau ternyata masih tidak bisa ditenangkan, terpaksa kami harus mengajaknya bermain diluar. Tentunya diperlukan sebuah ketegasan dari orang tua jika anak-anak sudah mulai mengganggu sekitarnya.




Anak aktif adalah salah satu ciri anak cerdas. Tapi  menjadi kewajiban para orang tua mengajarkan anak untuk bisa menempatkan diri pada lingkungan sekitarnya. Mengajarkan anak mengontrol emosinya juga bagian dari proses perkembangan EQ anak, jadi mari #DukungCerdasnya anak dengan cinta dan perhatian.

Salam,




1 Comments

  1. ya kita memang ingin punya anak cerdas dan kita harus mengupayakannya

    ReplyDelete

Mari budayakan berkomentar dengan bijak ya cantik :)