Sebagai seorang istri tentu senang melihat
suaminya betah dirumah dan berlama-lama dengan keluarganya. Apalagi setelah
suami seharian bekerja dari senin sampai jumat. Tentu weekend kadang menjadi
hari yang ditunggu tunggu untuk bisa berkumpul bersama keluarga tercinta.
![]() |
sumber gambar:pixabay |
Tapi banyak sekali ibu yang
kemudian mengeluhkan kalau setiap weekend suaminya malah sibuk dengan hobinya
sendiri. Ada yang mengeluh karena suaminya sibuk bermain PS, atau suaminya
lebih senang bermain dengan burung peliharaan, ada juga istri yang mengeluhkan
suaminya sibuk bersama hobi motornya atau hobi-hobi lain yang terkadang membuat
para istri merasa diabaikan.
kemudian akhirnya banyak
status bertebaran di media sosial sebagai media pelampiasan, kemudian
menggiring opini bahwa si bapak bapak ini memang egois dan tak sayang istri.
Hahaha..
Dulu saya pun pernah begitu,
pernah mengalami masa dimana saya merasa sendirian dalam keluarga. Setiap hari
mengurus rumah dan anak sendirian. Dan saat weekend berharap suami membantu
mengurusi rumah malah harus berakhir kekecewaan karena suami malah sibuk
dengan hobinya.
Baca juga : Jangan sepelekan metime bagi seorang ibu
Sama seperti wanita yang
butuh me time untuk sarana relaksasi dan wujud apresiasi
terhadap dirinya sendiri, laki laki pun sama. Membutjhkan me time untuk
membangun kepercayaan diri dan mengaktualisasi dirinya. Me time bagi
seorang laki laki mungkin sedikit berbeda dengan para wanita yang cendrung
lebih suka ketenangan, relaksasi, melakukan perawatan , nonton film dan
sejenisnya. Me time laki laki kebanyakan memiliki unsur
tantangan yang membuat dirinya termotivasi dan bergairah. Contohnya, melakukan
olah raga , mengutak atik kendaraan, bahkan mengurus binatang sekalipun
memiliki tantangan tersendiri bagi seorang lelaki.
Sudah menjadi naluri
ilmiahnya laki laki menyukai hal hal yang bersifat kompetitif dan aktif. Jadi
kalau seorang istri kemudian membatasi naluri alaminya ini ditakutkan akan
menimbulkan masalah lain yang timbul dikemudian hari karena keinginan yang
tidak terlampiaskan dalam kurun waktu yang lama.
![]() |
sumber gambar: instagram.com/parentalk |
Selain itu, kebutuhan laki-laki
dari sisi psikologi juga berbeda dengan wanita. Dikutip dari parentlak.id,
jika wanita cendrung memiliki kebutuhan untuk didengarkan, dimanja, diberikan
kasih sayang dan sebuah kejujuran. Laki-laki justru membutuhkan sebuah
pertemanan yang solid dan dukungan dari keluarganya untuk membangun kepercayaan
dirinya.
Nah dari sini saja sudah bisa kita lihat titik berat masalahnya. Saat suami mencari kesenangan tersendiri bersama temannya, malah tidak mendapat dukungan dari sang istri. Karena istri merasa suaminya sibuk sendiri, kurang perhatian dan tidak punya waktu untuk mendengarkan keluh kesahnya.
Dampak jika suami kekurangan me
time
Sama halnya seperti perempuan yang membutuhkan "me time" sebagai sebuah sarana relaksasi diri setelah mengurus anak, rumah dan lainnya tanpa henti, dengan cara melakukan hal -hal yang disukainya seperti pergi kesalon, ngumpul bersama teman, belanja, jalan-jalan dan sebagainya. Nah, suami juga sebenarnya membutuhkan "metime" meskipun dengan cara yang berbeda, mungkin mereka tidak suka acara curhat khusus ke teman tentang masalah yang dihadapinya, tapi lebih suka menghilangkan stress dengan tidak memikirkannya. Caranya ? Dengan melakukan hal lain sehingga dia tidak memikirkannya.
Aneh ya, bukannya mencari solusi malah seperti tidak difikirkan. Berbeda dengan wanita yang selalu membawa perasaan kedalam setiap masalah, laki-laki cendrung berfikir praktis terhadap masalah.
" kamu itu gak pernah mikirin keluarga kita, sibuk sama duniamu sendiri"
Stop berfikiran seperti ini ya buibu, jangan ikutan drama ala sinetron. Pusing......
Suami yang kekurangan metime juga bisa berdampak buruk pada dirinya sendiri dan keluarga, seperti Stress, Menurunnya Rasa Percaya Diri, Merasa tidak bahagia dan mudah marah. Enggak mau kan sampai hal ini terjadi, suami ada dirumah terus tapi kerjanya marah-marah melulu. Yakin mau ?. Stress tau.
" Tapi suami temenku sering dirumah
tuh, jarang kelayaban. "
Tenang bu, dulu juga saya juga
berfikiran seperti itu. Mungkin suami teman ibu itu termasuk orang yang
introvert. Dimana me time nya lebih suka menyibukkan diri dengan hal-hal yang
tidak melibatkan banyak orang seperti nonton dvd, main video games atau membaca
buku dirumah. Karena memang kepribadian introvert ini memang kurang suka
bersosialisasi dan lebih nyaman sendiri atau bersama orang-orang terdekatnya
saja. Jadi wajar kalau dia jarang keluar dan berkumpul dengan temannya.
Jadi selama me time suami masih
dalam hal yang wajar seperti main burung, main gameonline, atau main sepak
bola. Biarkanlah bu, ikhlaskan sedikit waktunya.
Tapi kalau suami sudah punya hobi
yang tidak wajar seperti ngepet, nyopet apalagi main perempuan. Silahkanlah ibu
bereksperimen dengan cobet dan penggorengan dirumah. Becanda....jangan diambil serius. hehe
Baca juga : Jangan Ajarkan anak untuk membenci
Solusi yang harus dilakukan para
istri agar suaminya mendapatkan me time dan juga tetap nemiliki waktu dengan
keluarga sebenarnya sangat sederhana yaitu KOMUNIKASI. Kebanyakan para istri
berharap suaminya seperti Edward Cullen yang bisa membaca keinginannya,
maunya dimengerti. Tapi sayangnya kebanyakan laki-laki itu memang kurang peka,
main kode-kodean itu bikin capek buibu. Jangankan berharap tau apa isi fikiran
istrinya, kadang merubah kebiasaan sepele seperti "tidak menaruh handuk
dikasur" saja sulitnya bukan main.
Jadi sebaiknya komunikasikan keinginan kita kepada pasangan dengan bahasa yang baik, santun dan lembut. Mintalah dia untuk membagi waktu antara keluarga dan hobinya. Ingatkan kembali tugas dan kewajiban suami sebagai kepala rumah tangga.
Kalau pak suami enggak mau bagaimana ?. Cobalah terus sampai lelah dia
dengar celotehanmu bu. Tapi sekali lagi , gunakan bahasa yang baik.
Selamat berjuang buibu. Terimakasih sudah mampir dan membaca.
Salam
1 Comments
111
ReplyDeleteMari budayakan berkomentar dengan bijak ya cantik :)