Catatan
:
Sebelumnya
saya meminta maaf untuk para pembaca yang berharap ditulisan ini ada tips
mewah, seperti jalan-jalan, nyalon dan sejenisnya. Mohon maaf, dari awal saya
katakan, Tidak akan ada tips itu dalam tulisan ini. Karena menurut saya untuk menjadi bahagia tak selamanya diukur dengan materi. Berikut tips menjadi ibu rumah tangga yang bahagia.
Terimakasih.
Saat
kita menyebut ibu rumah tangga, berapa banyak orang yang masih berfikiran kalau
menjadi ibu rumah tangga itu "biasa", dan orang yang menjadi ibu
rumah tangga kemudian masuk kedalam orang yang kurang penting, dipandang
sebelah mata, dan kurang prospektif dari sisi finansial. Apalagi maaf, kalau
suaminya juga berpenghasilan pas Pasan, ibu rumah tangga semakin tak dipandang.
Saya
sendiri tidak mengatakan kalau ibu pekerja adalah ibu yang lalai, tidak. Atau
ibu pekerja adalah ibu yang sempurna, juga tidak. Saya hanya ingin meluruskan
persepsi masyarakat kebanyakan tentang ibu rumah tangga. Bahkan banyak orang
yang sudah menjadi ibu rumah tangga, atau masih menjadi ibu rumah tangga malah
menghakimi para ibu lain. Ya
Allah, cuma engkau yang bisa menyelamatkan hamba pada kejulitan netizen dunia
nyata. Hehehe..
Ibu
rumah tangga itu ibu yang punya tugas mulia, menjaga anak, rumah dan keluarga.
Setiap hari memastikan keluarga tercukupi makannya, menyiapkan pakaian,
membersihkan rumah, mengantar anak, melayani suami dan sebrek pekejaaan
lainnya. Tapi dengan segala kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, masih ada
orang yang menganggap ibu rumah tangga itu tidak punya pekerjaan dan tidak
berpenghasilan. Tapi coba liat dari sisi yang berbeda, memang pekerjaan
yang dilakukan ibu rumah tangga bukan termasuk pekerjaan. Pekerja yang bekerja
menjadi asisten rumah tangga juga mengerjakan pekerjaan rumah loh, dan soal
tidak berpenghasilan. Coba bayangkan kalau si ibu menolak mengerjakan
pekerjaannya, kan harus hire orang untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya,
otomatis mengurangi penghasilan dong. Dengan melakukan pekerjaan sendiri
berarti si ibu sedang menyimpan penghasilan suaminya untuk hal yang lebih
penting.
Jadi
masih berani bilang ibu rumah tangga itu gak punya kerjaan dan gak
berpenghasilan. Mene tak unyeng unyeng ndase... Hehe
Baca juga :
Kenapa sih ibu rumah tangga itu harus bahagia ?
Ibu adalah jantung sebuah rumah, kalau ibu bahagia maka seisi rumahpun akan bahagia. Kalau ibu sedih, atau sedang badmood seiisi rumah juga akan merasakan keangkerannya. Saat orang tua berselisih paham, anak-anaklah yang kemudian menjadi korban. Bahkan tak jarang anak menjadi pelampiasan ibunya sendiri yang kesal terhadap suaminya.
Itulah sebabnya sangat penting untuk membuat para ibu rumah tangga tetap bahagia ditengah-tengah kesibukannya sehari-hari. Beberapa tips dibawah ini mungkin bisa dilakukan oleh siapapun, tanpa memandang sisi finansial. Asalkan ada kemauan dalam diri, semua orang bisa bahagia dengan caranya sendiri.
Tips
menjadi ibu rumah tangga bahagia
Lakukan
pekerjaan dengan ikhlas
Sebagai
ibu rumah tangga pasti punya seabrek pekerjaan dirumah, apalagi ibu rumah
tangga yang mandiri tanpa bantuan asisten rumah tangga seperti saya. Kunci
pertama menjadi ibu rumah tangga yang bahagia adalah lakukan pekerjaan dengan
ikhlas.
Meskipun
sangat merepotkan, melelahkan dan kadang sampai membuat emosi. Cobalah berfikir
bahwa semua kelelahan yang dilakukan itu sebagai salah satu bentuk ibadah
kepada Tuhan. Yakinlah kalau kita mengurus anak anak kita dengan ikhlas saat
ini, suatu hari nanti saat kita tua anak-anak juga akan mengurus kita dengan
ikhlas juga.
Ikhlas
itu bukan berarti tidak boleh menegur ya, boleh !!. Memang dimasa pertumbuhan
nya anak-anak butuh banyak sekali bimbingan, arahan dan sedang banyak melakukan
banyak kesalahan. Memberikan saran dan arahan kepada anak dengan acara yang
baik juga bisa membantu para ibu agar anaknya bisa lebih bertanggung jawab atas
dirinya sendiri.
Jangan
lupa luangkan waktu untuk berdoa, beristirahat dan me time
Seberapapun
sibuknya ibu, jangan lupa luangkan waktu untuk berdoa, apalagi seorang muslim.
Sebaiknya luangkan waktu sekedar 5 menit untuk melaksanakan kewajiban sholat,
karena sholat bukan cuma sekedar kewajiban tapi juga memiliki efek secara fisik
maupun psikologis setelah melakukannya. Setelah solat biasanya jiwa dan raga
lebih segar, dan tenang. Apalagi ba',da Dzuhur saat panas-panasnya, anak-anak sudah
pulang sekolah, dan mulai ribut dirumah. Solat menjadi salah satu cara
mencharge kekuatan.
Saat
memiliki sedikit waktu luang di siang hari, sebaiknya bunda mengambil istirahat
tidur siang selama 15-20 menit. Selain menambah tenaga, tidur siang juga bisa
membuat relax otak. Asal jangan lupa buat alarm ya bunda supaya tidak
kebablasan. Yang ada malah nanti lupa jemput anak, lupa masak dan lupa
pekerjaan lainnya.
Saat
malam, atau memang memiliki waktu luang lebih, bunda juga bisa melakukan metime
sederhana yang mungkin bisa dilakukan dirumah. Seperti minum teh, menonton tv,
ngobrol dengan tetangga, bermain internet atau hal lain yang bunda sukai. Hal
ini bisa membuat bunda tidak merasa kehilangan diri sendiri, meskipun seminggu
penuh melakukan banyak sekali pekerjaan rumah.
Baca juga :
Jangan
berusaha menjadi ibu yang sempurna
Banyak
ibu secara tidak sadar menuntut dirinya sendiri untuk sempurna, atau karena
pasangannya yang menuntutnya sempurna.
Bangun
pagi menyiapkan perlengkapan suami untuk bekerja, peralatan anak sekolah,
menyiapkan pakaian, sarapan, mengantar anak sekolah, belum lagi harus mencuci
piring, mencuci baju, beres-beres rumah, menyetrika dan juga harus tetap tampil
cantik , wangi dan mempesona saat suami pulang. Pak Bu, ini sunggu pekerjaan
yang paling sulit.
Istri
yang baik, sabar, cantik, pintar masak, wangi, dan sayang keluarga itu cuma ada
dinegeri dongeng.
Kenapa
?.
Karena
saat dia mengurusi semua pekerjaan rumah, dia pasti lelah, sulit untuk menjaga
badannya tetap wangi. Kalau memang ingin istrinya tetap cantik, wangi, seperti
para artis pekerjakan asisten rumah tangga untuk membantunya dirumah, sediakan
uang yang cukup untuk perawatan dan biarkan dia berjam jam disalon tanpa
gangguan anak anak. Bisa ?.
Kalau
bapak bisa, si ibu juga pasti bisa seperti nia Ramadhani yang meskipun sudah
punya anak 3 masih cantik, langsing, dan mempesona. Tapi apakah bapak siap
kalau pengeluaran bulanannya sebesar pengeluaran Adhi Bakrie ?.
Hahaha
Tidak
masalah Bunda , kalau kita bukan ibu sempurna yang selalu membawakan bekal
anaknya makanan sehat. Tak apa Bu, kalau sesekali anakmu makan mie, NuGet, atau
sosis karena mungkin hari ini ibu sangat repot sampai tidak bisa masak sayur
dan menu sehat lainnya. Meskipun anak makan fastfood, ibu tetap menjadi ibu.
Tidak
masalah Bu kalau ibu setelah melahirkan memiliki strechmark yang membuat perut
terlihat mengerikan, meskipun ibu tak secantik saat muda dulu , ibu tetap menjadi
ibu yang selalu terlihat cantik di mata anak-anak.
Tidak
masalah Bu, kalau ibu mungkin lupa make up saat mengantarkan anak. Kalau ibu
tak terlihat segaul emak emak lain disekolah, itu tidak menjadikan ibu lebih
rendah atau kampungan. Mungkin mereka punya waktu lebih, dan bagaimanapun rupa
ibu. Anak-anak tetap selalu menyambut ibu dengan hangat saat mereka pulang
sekolah. Tidak
masalah kalau ibu tidak sempurna, karena bunda bukanlah malaikat yang tak
pernah salah.
Baca juga :
Jangan
mengasihani diri sendiri
Bunda
pernah kah berbicara pada diri sendiri atau bunda berfikir kalau hidup bunda
ini menyediakan. Misalkan :
Bunda
merasa kok aku jadi istri mau aja ya dikasih duit sedikit, aku yang suruh cari
sisanya kalau kurang. Atau berfikir, hidupku kok sibuk ngurusin anak-anak doang
ya, ibu-ibu lain bisa jalan-jalan sama temennya. Atau fikiran lain yang membuat
bunda merasa mengasihani diri sendiri.
Kalau
bunda sering berfikir seperti itu, berhenti mulai sekarang. Mengasihani diri
sendiri membuat kita tidak bersyukur dan membuat jiwa menjadi lemah. Cobalah
mengganti fikiran bunda dengan hal positif yang membangun.
Contoh
:
Alhamdulillah
aku pinter cari uang tambahan jadi meskipun suami kadang kurang kasih uang
belanja, tapi anak anak tidak pernah merasa kekurangan.
Ah.
Aku gimana mau jalan, anak-anak aktif banget. Kalau dipaksa ikut pun malah gak
nyaman, mending dirumah. Kalau anak-anak tidur nanti aku bisa liat liat
barangnya di onlineshop aja.
Hal
yang sama tapi dengan sudut pandang yang berbeda bisa memberika efek yang
berbeda pada sisi kejiwaan.
Belajar
untuk selalu Bersyukur meskipun dalam keadaan sulit
Hal
yang paling sulit dilakukan adalah bersyukur disaat sulit. Kenapa sulit,
karena saat sulit kita cenderung berfokus pada masalah yang dihadapi daripada
mencari hikmah dibalik kejadian tersebut. Tapi meskipun sulit, bersyukur saat
sulit membuat hidup terasa lebih ringan saat dijalani.
Saat
mungkin kita repot dengan anak anak yang banyak maunya, selalu membuat rumah
berantakan, atau suami yang sibuk sendiri dengan hobinya. Cobalah cari sisi
positif dari itu semua.
Mengeluh
tidak akan membuat masalah yang kita hadapi menghilang, malah dengan mengeluh
masalah terasa semakin berat. Saat kita bersyukur , berfikiran positif dan
mencoba mencari hikmah. Mungkin masalah tidak akan selesai, tapi setidaknya
bunda bisa berfikir lebih tenang, masalah pun tidak terlalu membebani. Dan
siapa tau dengan aura positif kita bisa memikirkan solusi yang terbaik dengan
kepala dingin.
Tutup
telinga dengan perkataan orang lain yang tidak membangun
Sebagai
seorang wanita memang sulit sekali terlepas dari rumpian para ibu-ibu baik
dirumah maupun disekolah. Saya mengalaminya sendiri, ikut nimbrung malah
ghibah, gak ikut nimbrung malah kita yang dighibah. Gak ikut nimbrung dikira
sombong, ikut nimbrung juga takut kebablasan dosanya.
Jadi
saya berusaha semampunya menghindar dari rumpian yang dalam bersama para
ibu-ibu, tapi saya tetap menegur sapa mereka dan mengobrol ala kadarnya.
Tujuannya biar gak dikira sombong, meskipun penilaian orang juga tidak terlalu
penting tapi setidaknya saya masih menghormati mereka.
Nah
seringnya disela sela percakapan, ada saja mungkin beberapa selentingan yang
membuat kita merasa down, atau terpuruk atau membuat kita mengasihani diri
sendiri.
Misal
:
"
Bu kasian banget Dede bayinya dibawa bawa anter sekolah, minta suaminya pakai
pembantu aja biar gak repot. Aku mah udah nangis kaya apa deh kalau begitu
"
Satu
kalimat sederhana yang bisa berdampak panjang kalau si ibu tidak bisa menyikapi
nya dengan bijak. Bagaimana kalau si ibu setelah mendengar kata kata dari
temannya a langsung minta assiten rumah tangga kepada suami. Padahal keuangan
keluarga pun cuma tergolong cukup. Akhirnya menuntut suami mencari uang lebih.
Iya kalau halal, bagaimana kalau akhirnya rengekan istrinya membuat suami
mengambil langkah yang keliru dalam mencukupi kebutuhan keluarganya.
Nauzubillah.
Baca Juga :
Berhenti
membandingkan hidupmu dengan orang lain
Dan
terakhir, berhenti membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Meskipun
kondisi sama, sama sama anak dua, pekerjaan suami sama. Tapi belum tentu
kehidupan nya pun sama.
Bersyukur
atas apa yang dimiliki, jadi diri sendiri dan teruslah motivasi diri sendiri
dengan hal-hal yang positif ya Bu. Karena tidak semua ibu rumah tangga bisa
hidup nyaman dengan penghasilan dari suami, kalau saya sarankan ibu rumah
tangga ingin bahagia itu kuncinya jalan-jalan. Apa kabar yang setiap harinya
sibuk mencari tambahan nafkah untuk anak-anaknya, jangankan uang untuk
jalan-jalan. Sekedar istirahat dari kesibukannya saja sulit.
Pada
dasarnya kebahagiaan itu ada didalam diri sendiri. Ibu banyak uang , hobi
jalan-jalan tapi tidak pernah bersyukur, selalu ribut dengan suami, anak-anak
sulit diatur, apa ibu bisa bahagia hanya dengan jalan-jalan saja ?. Ibu bukan
kebahagiaan Bu, itu adalah pelarian.
Kunci
bahagia itu ada didalam diri sendiri, selalu bersyukur, ikhlas dalam suka
duka, tidak mendengarkan perkataan orang lain yang tidak membangun, tidak
mengasihani diri sendiri dan berhenti membandingkan kehidupan diri sendiri
dengan orang lain membuat ibu bisa menghargai hidup yang ibu miliki saat ini
meskipun itu sederhana.
Terimakasih
sudah membaca , mohon maaf apabila ada salah kata atau kurang berkenan. Salam
4 Comments
Baca disclaimernya aja udah terharu.. Ya Allah semoga saya terus bisa bahagia.. Meski kadang bosen, pengen keluar terus 😔
ReplyDeleteMakasih sudah diingatkan, salam kenal ^^
nabilahaqi (dot) com
Aamiin..
DeleteAku juga gitu mba dulu, pengennya keluar terus. Mana suami jg kadang butuh me time sendiri. Akhirnya karena gak keturutan malah ribut dan berbuntut panjang.
Hehehe
Makasih udah mampir kesini ya mba
Salam kenal kembali
Sebenarnya saya belum jadi ibu ibu, tapi baca ini jadi terharu gitu mba 😔
ReplyDeleteHallo mba Sarah,
DeleteGpp mba, belajar dari pengalaman orang lain. Biar kita gak perlu ngalamin kepahitan yang sama.
Hehehe
Makasih udah mampir mba
Mari budayakan berkomentar dengan bijak ya cantik :)