Anak Sering Batuk Pilek dan Demam, Kenapa ya ?

Beberapa Minggu kemarin kakak batuk parah, bahkan kakak hampir setiap menit batuk. Sudah dicoba dengan cara yang tradisional seperti minum jeruk nipis dan madu, dan juga dikerok. Takut kalau kakak masuk angin. Tapi belum juga sembuh.

Enggak ada asap kalau gak ada api kan ? Setelah ditanya pelan sekali, ternyata kakak baru mengaku kalau dia minum es yang sachet di warung. Merknya enggak perlu disebut yang jelas banyak rasanya. Padahal dirumah kakak enggak pernah jajan begitu, kalau soal ciki iya - aku memang masih enggak terlalu ketat. Cuma kalau es ini. Kakak itu bisa minum es cendol, es kelapa, es buah, tapi kalau udah yang berbentuk sachetan yang dijual 1.000/ plastik langsung deh. Bukan soal murahnya, buktinya didekat rumah mertua ada penjual teh godok yang dijual cuma seribu si kakak anteng aja enggak pernah ada masalah. Itu lebih karena ke bahan pembuatannya.

Anak Sering Batuk Pilek dan Demam, Kenapa ya ?
sumber gambar : https://unsplash.com/s/photos/children

Entah gula apa yang dipakai, gula biang atau gula sintetis. Judulnya bikin batuk. Akupun gitu kalau minum es begituan.  Kejadian seperti ini udah sering banget terjadi, kadang karena es. Kadang karena pilek, trus jadi batuk. Pokoknya dalam 2 bulan minimal si kakak pilek selama seminggu. Aku jadi Mikir, Anak Sering Batuk Pilek  dan Demam Kenapa ya ?.


Awalnya aku fikir ah namanya anak-anak sudah biasa itu penyakit batuk pilek. Selain itu kakak memang sering sekali demam kalau memang kondisi badannya capek, kepanasan bahkan kalau seharian full aktivitas dan lupa tidur siang, kakak bisa langsung demam. Jadi  kemarin coba periksa ke Dokter spesialis anak, karena adiknya yang baru umur 3 bulan ikut tertular barulah saya tau penyebab si kakak sering batuk pilek dan demam selama ini.

" Batuk pileknya sering Bu ?" Tanya Bu dokter saat memeriksa si kakak

"Iya dok dalam dua bulan bisa satu dua kali kena pilek dan batuk" kataku

" Coba nanti periksa buku imunisasinya ya, mungkin si kakak belum suntik influenza" gitu kata Bu dokter.

Untungnya  Dokter spesialis anak yang aku temui sekarang memang Dokter anak yang selalu aku kunjungi sejak kakak bayi,  jadi catatan medisnya lengkap ada disini.

Jadilah dipertemuan selanjutnya (kebetulan imunisasi si Dede juga didokter yang sama) Bu dokter anak ini memeriksa kelengkapan faksin si kakak. Dan benar memang kakak melewatkan faksin influenza.
Anak Sering Batuk Pilek dan Demam, Kenapa ya ?

Seperti yang kita tau, bahwa beberapa faksin dibatasi pemberiannya berdasarkan usia, dan kalau diberikan melebihi batasan usia tersebut vaksin yang diberikan sudah tidak dapat memberikan efek yang optimal. Tapi untungnya faksin influenza ini termasuk kedalam faksin yang bisa disuntik kapan saja saat bayi berumur diatas 24 bulan dan bisa dilakukan berulang 1 kali setiap tahunnya. Jadi belum terlambat memberikan vaksin di usia kakak yang ke 5 tahun.

Sebelum memfaksin, dokternya bertanya kembali soal kondisi kakak saat terserang batuk pilek. Apakah sering, apa dalam tahapan wajar, atau bagaimana. Karena anak yang butuh faksin adalah anak yang gampang tertular penyakit influenza itu sendiri. Sedangkan mungkin kalau kakak memiliki daya tahan tubuh yang kuat, faksin influenza ini memang tidak terlalu dibutuhkan.

Tapi memang keadaannya sistem imun tubuh kakak kurang begitu baik, jadi mudah terkena sakit. Untuk harga yang dibandrol untuk satu ampul vaksin berkisar 200.000. Diluar jasa dokter dan biaya pendaftaran, kalau kemarin aku habis sekitar 450.000, seluruhnya. Lumayan ya...

Mungkin jadi PR juga buat bundanya untuk terus semangat memberikan makanan sehat dan bergizi, untuk membantu meningkatkan imun tubuh kakak. Supaya gak gampang sakit.


Nah balik lagi soal vaksin influenza yang dilakukan kemarin, setelah seminggu belum ada perubahan atau gejala yang timbul atau alergi. Semuanya adem ayem. Mungkin harus dilakukan observasi lagi beberapa bulan kedepan apakah kakak masih gampang terkena batuk pilek, ataukah intensitasnya berkurang.

Yang jelas, untuk saat ini saya berharap bahwa vaksin tersebut benar bekerja. Terlepas dari kontroversi vaksin di luar sana, seorang ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Mungkin beberapa bulan kedepan postingan ini akan aku update soal efek setelah vaksinasi ini.


Terimakasih sudah membaca , kalau ada saran masukan dan pengalaman jangan lupa tulis komentar dibawah supaya bisa jadi masukan dan bahan pertimbangan para bunda lain diluar sana. Terimakasih


Salam

0 Comments

Mari budayakan berkomentar dengan bijak ya cantik :)