Beberapa hari kemarin saya menemani si sulung bermain ditaman
didekat rumah, hitung-hitung rekreasi gratis . Untungya taman bermain disekitar
area rumah memang sudah banyak perubahan. Jadi selain bisa bermain sepeda di
lapangannya, anak-anak juga difasilitasi beberapa permainan sederhana
seperti jungkat-jungkit, ayunan,
perosotan dan beberapa permaian lainnya.
Si sulung sudah asyik dengan mainannya, sedangkan saya memilih duduk
dibawah pohon sambil memperhatikan. Tapi tiba-tiba saya mendengar hal yang saya
fikir kurang pantas. Entah niatnya mengejek atau bagaimana saya kurang begitu
faham. Tapi beberapa anak mulai menghasut dan mengatakan “ Jangan main sama dia”,
kemudian anak yang lain menyauti dengan berbagai tanggapan. Dan berbagai macam
kata-kata lainnya, yang cendrung merendahkan. Saya beringsut membalikkan posisi duduk dan mencari
tau apa yang sebenarnya terjadi. Seorang
anak dengan wajah murung berdiri disisi taman, setelah diejek dan dimusuhi
teman-temannya. Ketika saya hendak berdiri dan menegur, anak-anak ini sudah
berjalan menjauh meninggalkan temannya tadi.
Sedangkan anak malang yang dibully temannya itu berlari kearah
berlawanan membawa bola.
Ah.... saya tau betul
bagaimana rasanya.
Beberapa hari lalu suami tiba-tiba pesan minta dibelikan
sabun pemutih bermerk Lervia. Saya sedikit heran kenapa tiba-tiba dia minta
dibelikan sabun ini, padahal sebelumnya tidak pernah ada masalah atau komplain soal sabun
yang dipakai dirumah. Setelah mendengar penjelasannya barulah saya tau kalau
sabun ini direkomendasikan dari teman sekantornya, setelah melihat tangan suami
yang belang efek main bola disiang bolong kemarin.
Tidak bisa dipungkiri kalau saat ini internet sudah menjadi kebutuhan dalam menunjang berbagai aktifitas sehari-hari. Dan seiiring dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat, banyak perangkat elektronik yang kemudian mengembangkan fiturnya dengan koneksi internet demi kemudahan dan kenyamanan penggunannya.
Setelah sekian lama nulis blog, ini adalah
tulisan pertamaku tentang per- make up-an.
Meskipun mungkin produk ini sudah direview sama banyak orang tapi enggak masalahkan
ya. aku cuma mau sekedar share pengalaman aku pakai produk ini gimana.
Ngomongin soal jengkol banyak orang yang suka banget sama
makanan yang satu ini. Rasa jengkol yang gurih dan empuk enak diolah jadi
berbagai olahan masakan, seperti direndang, disemur, dipecak, di balado dan
lainnya. Tapi disisi lain aroma jengkol yang khas dan menyengat apalagi saat ekskresi
juga bikin cukup banyak orang menjauh dari makanan yang satu ini. Pasti alasan
utamanya adalah karena bau nya yang kurang sedap, karena sejujurnya kalau soal
rasa jengkol lebih mirip dengan kentang yang dimasak setengah matang Cuma memang
teksturenya lebih kruncy.
Padahal dibalik baunya yang menyengat jengkol juga merupakan
sayuran yang termasuk kedalam ras polong – polongan ini memiliki khasiat untuk
mencegah penyakit diabetes dan jantung. Tapi meskipun begitu mengkonsumsi
jengkol juga tidak boleh terlalu banyak apalagi yang dimakan mentah, karena
jengkol mengandung asam jengkolat yang tinggi sehingga bisa menyebabkan
pengkristalan pada saluran urin
Nah kali ini aku mau share salah satu resep menu olahan
jengkol yang nikmat banget, yaitu Jengkol bumbu Kaleyo dengan sedikit
modifikasi. Aslinya jengkol bumbu kaleyo ini lebih berwarna kekuningan ya, tapi
sengaja aku tambahkan gula merah dan kecap supaya rasanya tidak terlalu pedas. Sejujurnya
aku kurang suka jengkol dimasak semur yang rasanya agak manis, jadi kurang
nampol begitu. Tapi kalau dimasak terlalu pedaspun nanti malah paksu urung
makan. Bisa jengkolan mamak makan jengkol sepiring sendirian. Hehehe..
Oh ya disini aku pakai jengkol yang sudah direbus, kalau
memang kalian pakai jengkol mentah yang seperti biasa bisa saja. Sebelumnya jangan
lupa rebus jengkol sampai benar-benar empuk ya. Ada juga yang merendam jengkol
semalaman supaya baunya tidak terlalu menyengat saat dimasak. Atau bisa juga
direndam dengan air kapur sirih. Ada cara sebenarnya untuk mengurangi bau
jengkol yang menyengat, tapi kalau memang suka bau jengkol yang apa adanya juga
enggak masalah. Lebih Nampol toh rasanya. Hehhe
Bahan yang dibutuhkan :
- 250 gram jengkol rebus
- 1 batang serai, geprek
- 2 lembar daun salam
- 2 lembar daun jeruk
- Gula merah secukupnya
- 2 Sdm Kecap manis
- Gula, Garam , Lada dan Kaldu Ayam bubuk secukupnya
Bumbu halus :
- 6 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 8 buah cabai merah besar / cabai keriting
- 15 buah cabai rawit atau sesuai selera
- 4 buah kemiri
- ½ sdt ketumbar
- ½ sdt bubuk pala bubuk
- 1 ruas lengkuas
- Sedikit, Jahe dan kunyit
Cara membuat :
- Pertama-tama geprek jengkol sampai pipih kemudian goreng
sampai setengah matang. Angkat tiriskan
- Panaskan minyak tumis bumbu halus , daun jeruk, daun salam
dan serai sampai berubah warna kecoklatan dan tercium bau harum
- Berisedikit air, masukkan jengkol yang sudah digoreng aduk rata
masak sampai mendidih dan kuah menyusut
- Tambahkan gula merah, garam, kaldu ayam bubuk, lada dan
kecap. Aduk rata cicipi
- Setelah rasanya pas dan air surut, angkat dan sajikan jengkol
dengan taburan bawang goreng.
Selesai
Gampang kan cara membuatnya. Jengkol bumbu kaleyo ini enak
dimakan dengan nasi hangat dan kerupuk loh. Terimakasih sudah mampir dan
membaca.
Salam
Beberapa hari ini Jakarta memang sudah jarang hujan. Hawa panasnya sudah mulai terasa lagi sejak pagi. Saya yang pribadi lebih suka cuaca dingin, akhirnya lebih banyak didalam rumah daripada beraktivitas diluar padahal stok makanan dirumah sudah menipis. Tapi malas rasanya mau belanja.
Kebetulan ada mbak mbak tukang sayur yang suka keliling komplek lewat, meskipun kalau sudah agak siang pasti sayur dan bahan nya enggak selengkap saat pagi. Tapi biarlah, daripada enggak makan seharian ini. Dan ditengah kemageran yang hakiki tapi masih dituntut perut lapar yang tidak bisa dibohongi, akhirnya saya cuma membeli ikan tongkol yang sudah matang dan diris kecil. Sebungkus harganya sepuluh ribu isi 6 potong. Lumayanlah...
Sebelum mbak mbak sayurnya pergi saya coba cari resep ikan tongkol di internet. Biasanya ikan tongkol cuma dimasak balado, atau disuir kemudian ditumis. Cuma menu itu sudah sering sekali dibuat. Akhirnya ketemulah resep ini di IG mbak cicie kitchen.
Bahan dan cara pembuatannya juga cukup gampang . Cocok buat yang lagi mager.
Bahan :
1 ekor ikan tongkol kukus Ukuran sedang
5 siung bawang merah
20 buah cabai rawit merah atau sesuai selera
10 buah cabai rawit hijau
1 buah tomat
1 batang serai ambil bagian putihnya saja
2 lembar daun jeruk
Daun kemangi secukupnya
1 buah jeruk nipis
Gula, garam,
|
sumber gambar : instagram/qoechingphie |
|
Cara membuat :
Pertama tama goreng ikan tongkol sampai kecoklatan, tapi jangan terlalu kering. suir suir ikan tongkol , sisihkan
Potong cabai rawit, bawang merah, tomat, serai, daun jeruk . Siapkan wadah, masukkan semua bahan yang sudah dipotong kemudian tambahkan dan perasan jeruk nipis
Panaskan wajan, tumis bahan sambal selama 1 menit kemudian masukkan ikan tongkol yang sudah disuir suir, aduk rata
Tambahkan daun kemangi, gula dan garam aduk rata. Koreksi rasanya, jika sudah pas angkat dan sajikan dengan nasi hangat
Selamat mencoba, terimakasih sudah berkunjung dan membaca
Baca Juga Resep masakan Lainnya
disini.
Meskipun bukan berasal dari Manado tapi saya salah satu orang yang gemar masakan manado. Sayangnya di Jakarta rumah makan khas masakan Manado cukup jarang ditemukan, padahal menu dari salah satu kota yang terkenal dengan keindahan lautnya ini cukup unik dan memiliki cita rasa yang cendrung pedas. Kalaupun ada jaraknya cukup jauh dari rumah. Jadi kadang suka malas untuk beli, pakai ojek online pun berat diongkos akhirnya. Jadi kadang saat ingin makan masakan Manado lebih baik membuatnya sendiri dirumah. Beberapa masakan Manado yang sering saya buat sendiri seperti ayam woku-woku, ikan sambal dabu dan panada.
Dulu, menjadi seorang ibu rumah tangga masih dipandang
sebelah mata bagi sebagian besar orang dengan alasan yang beragam. Apalagi kalau
memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tapi malah memilih menjadi ibu
rumah tangga. Banyak orang kemudian yang malah menyesalkan soal Pendidikan yang
dimiliki , sayang katanya sekolah tinggi-tinggi kalau tidak dipergunakan. Ada juga
yang menyoal tentang kestabilan keuangan keluarga, dan banyak lagi komentar
orang lain yang hanya melihat dari sudut pandangnya saja.