Sudah lama gak nulis buat blog sendiri setelah beberapa hari di “sewa” untuk nulis blog orang. Tapi alhamdulillah
jadi tambahan walaupun entah apa yang bertambah. Berbicara soal kuliner tentu setiap daerah di
indonesia punya kuliner khas yang unik dan patut di coba. Nah kali ini mau
ngebahas tentang nasi jamblang, entah kenapa kefikiran aja buat ekplore kota
kelahiranku, Cirebon. Nah makanan khas cirebon sendiri bukan Cuma nasi jamblang
tapi ada juga Tahu gejrot yang enaknya Luar biasa, empal gentong, ketoprak, krupuk khas mlarat, terasi, dan masih
banyak lagi kuliner khas cirebon lainnya yang sulit diingat satu persatu, tapi
kenal pas ketemu. Ahahah..
![]() |
Sumber gambar: Instagram/makanterus |
Selain
dari rasanya yang enak ternyata nasi jamblang juga merupakan kuliner yang memiliki
sejarah yang cukup panjang. Zaman dulu cirebon juga dikenal memiliki ladang
tebu yang cukup luas, oleh karenanya pada
masa kolonial belanda tepatnya pada tahun 1847 dibangunlah pabrik tebu
yang berlokasi di beberapa titik seperti gempol dan palimanan. Dibangunnya pabrik
tersebut membuat banyak orang dari berbagai daerah disekitaran cirebon
berdatangan untuk mencari pekerjaan dan penghidupan sebagai buruh pabriknya. Setiap
hari buruh pabrik datang dari berbagai daerah dengan transportasi seadanya,
tentu mereka harus berangkat lebih pagi untuk sampai ke pabrik jadi tidak bisa
menyempatkan untuk sarapan. Atau ada juga yang membawa bekal tapi tidak banyak.
Seharian bekerja tentunya mereka merasa lapar, dan saat itu belum ada para
penjual nasi atau semacamnya seperti sekarang ini. Melihat keprihatinan yang
dialami para buruh pekerja akhirnya menggerakkan hati H. Abdullatif atau lebih
di kenal dengan nama ki anatara dan istrinya yang bernama Ny. Tan Pau Lun ( Ny.
Pulun) untuk memberikan sedekah nasi kepada beberapa buruh disekitar rumahnya. Tapi
lambat laun informasi tersebut tersebar luas ke kalangan buruh. Ki antara
sendiri enggan diberikan uang sebagai balas jasa atas nasi yang diberikannya. Karena
memang saat itu uang tidak sepopuler sekarang, masih banyak transaksi yang
sister barter dengan barang lain. Akan tetapi akhirnya karena permintaan dari
buruh pabrik yang terus meninggat, akhirnya mereka mau menerima imbalan ala
kadarnya.
( Baca Juga : Lezatnya kuliner khas Makkasar ini membuatmu jatuh cinta)
( Baca Juga : Lezatnya kuliner khas Makkasar ini membuatmu jatuh cinta)
Penggunaan
daun jati sendiri digunakan karena daunnya yang tidak mudah sobek, selain itu
juga daun jati bisa membungkus makanan dengan baik sehingga tidak mudah basi. Di
cirebon pada zaman dulu banyak dijumpai pohon-pohon jati selain batangnya
digunakan untuk kebutuhan membangun rumah , daunnya pun banyak digunakan
sebagai pengganti payung pada zaman dulu karena bentuknya yang lebar sehingga
bisa melindungi kepala dari sengatan matahari dan guyuran hujan.
Terlepas
dari asal usul nasi jamblang yang cukup mengharukan, kekhasan kuliner khas
nusantara indonesia patut dilestarikan. Sekarang
memang tidak banyak pedagang yang menjadikan nasi jamblang sebagai mata
pencahariannya. Apalagi anak-anak mudanya, lebih suka dengan bisnis baru yang
lebih menguntungkan.
Meskipun
begitu masih ada juga yang menjadikan nasi jamblang sebagai ladang bisnis dan
juga untuk melestarikan kuliner khas cirebon ini. Nah kalau kamu berkunjung ke
cirebon jangan lupa untuk mencicipi enaknya nasi jamblang ini. Beberapa tempat
makan nasi jamblang yang terkenal salah satunya di depan ramayana Grage Mall. Atau
kamu juga bisa datang ke Warung nasi jamblang mang dull yang terleta di jl. Cipto
mangunkusumo No. 8 , Cirebon. Dan banyak lagi gerai atau warung yang
menyediakan nasi jamblang di sekitaran cirebon.
Untuk
harga yang ditawarkan cukup murah harga lauk yang ditawarkan mulai dari Rp.
1.000 sampai dengan Rp. 6.500. wah, dengan uang Rp. 20.000 bisa makan kenyang
berdua ya, paket hemat lengkap dan nikmat.
( Baca juga : Harga Menu Bakul Tukul Jakarta )
Selamat
berkuliner ria,
0 Comments
Mari budayakan berkomentar dengan bijak ya cantik :)