Influenza -
Saat pertama kali mendengar kata ini yang ada difikirkan aku tuh batuk, pilek, dan demam. Biasanya influenza ini sering sekali menyerang disaat musim hujan, musim pancaroba atau transisi perubahan musim. Penyakit yang satu ini memang enggak pandangan bulu, tua, muda, laki-laki, perempuan semua bisa terkena penyakit influenza, apalagi saat daya tahan tubuhnya lemah.
Dirumah yang paling sering terkena flu itu adalah kakak, dia adalah sumber utama penyebab flu dirumah dan akhirnya menularkannya kesemua penghuni dirumah tanpa terkecuali, termasuk si bayi. Karena frekuensi nya sudah terlalu sering dalam setahun, akhirnya aku berfikiran untuk vaksin influenza untuk si kakak. Tapi pentingkah suntik vaksin influenza untuk anak ?.
sumber gambar ; pixabay |
Sebelum ngobrol lebih jauh tentang flu dan vaksin influenza, aku jelasin dulu sedikit tentang influenza ini ya.
APA ITU INFLUENZA ?
Influenza atau yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA, yaitu salah satu virus yang menyerang hewan unggas dan mamalia.
Nah, karena kita adalah termasuk mamalia, jadi virus RNA ini bisa menular ke kita. Sebenarnya Influenza sendiri terbagi menjadi beberapa golongan, Tipe A, Tipe B, dan C. Umumnya yang sering menjangkit manusia itu adalah influenza tipe A. Meskipun umumnya tergolong penyakit ringan, tapi beberapa flu tipe A bisa menyebabkan kematian seperti kasus pada flu burung, flu babi dan flu Singapura. Kasus flu tertentu memang membutuhkan penanganan medis khusus supaya tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Penyebaran penyakit influenza bisa melalui udara atau kontak langsung dengan penderita, apalagi kalau penderita influenza memegang hidung secara langsung. Misalkan anak sedang pilek, kemudian dia enggak sadar garuk-garuk hidung, lupa cuci tangan terus main dengan temannya bersentuhan. Temannya juga refleks memegang hidung, mata atau bahkan makan tanpa cuci tangan virus ini bisa masuk ke tubuhnya. Makanya anak-anak saat bersin lebih baik menggunakan tisu sekali pakai, dan setelah itu langsung buang. Pengalaman menggunakan sapu tangan adalah terkadang setelah mengeluarkan lendir, sapu tangan akan dibalik mencari sisi yang kering, tapi malah lendirnya itu tidak sengaja menempel ke tangan.
Hoalah... Pantes enggak sembuh dan makin jadi menular kemana-mana.
Saat terkena influenza Gejala yang paling umum yang biasa terjadi adalah menggigil, demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, dan lemah. Penyakit influenza ini bisa sembuh sendirinya dengan masa inkubasi rata-rata selama 3-6 hari. Tapi dengan catatan tertentu, seperti tubuh harus cukup mendapatkan sinar matahari, mencuci tangan sebelum makan dan setelah bersin atau memegang cairan ingus, serta makan makanan bergizi untuk membantu meningkatkan imun tubuh.
Intinya gaya hidup sehat tentu bikin imun tubuh kita lebih tahan dari serangan penyakit, termasuk influenza ini.
Sejujurnya aku pribadi sih jarang banget terkena virus flu ini, tapi seperti yang sudah aku bilang sebelumnya si kakak ini gampang banget terkena flu. Penyebabnya ? Macam-macam. Mulai dari tertular teman, makan es krim terlalu banyak, tidur dibawah AC yang terlalu dingin, terlalu lama berenang dan banyak lagi penyebab dia bisa terkena flu. Makanya dalam sebulan kakak bisa terkena flu 1 - 2 kali dengan durasi 3- 8 hari. Selain karena kasihan terus menerus bantuk dan pilek, flu juga mengganggu banget proses belajar dan bermainnya.
Pernah satu saat kakak sedang ikut acara lomba dari sekolah dan kebetulan sedang flu, dan selama acara berlangsung kakak nyaris kurang fokus karena terus mengelap hidungnya yang meler. Belum lagi ditambah batuk, ya Allah kasihan lihatnya.
Padahal aku sendiri udah super super hati-hati dan bener-bener protect ke kakak. Enggak boleh jajan sembarangan, Enggak boleh main panas-panasan, suhu kamar tetep stabil dan enggak boleh terlalu dingin. Pokoknya banyak banget deh yang aku lakuin supaya kakak enggak kena flu, tapi hasilnya NIHIL.
Bahkan sampai minum suplement untuk meningkatkan daya tahan tubuh, tapi tetap saja, kalau ada interaksi sedikit sama orang yang terkena flu langsung deh tertular.
Nah saat imunisasi adiknya, aku tanya tuh sama dokter kenapa sih si kakak sering banget terkena flu. Karena kebetulan dulu waktu kakak kecil juga DSA nya sama, jadi bisa dilihat record imunisasi kakak sejak kecil. Dan setelah di cek ternyata kakak selama ini belum pernah imunisasi influenza . Padahal seharusnya kakak imunisasi influnza sejak umur 3 tahun dengan interfal pengulangan satu tahun sekali.
Asumsiku - ah batuk pilek doang bisa sembuh dengan sendirinya tanpa imunisasi juga. Gitu !!!
Tapi ternyata aku salah.
Sekarang ini penyakit sudah berevolusi sedemikian rupa, sehingga sulit diinaktifkan. Apalagi gaya hidup sekarang kan memang kurang sehat, gak usah jauh-jauh. Hal paling mendasar aja seperti makan, aku sendiri masih jauh dari kata sehat yang paripurna.
Kadang anak-anak masih suka makan jungfood dan lainnya. Akhirnya tubuh kekurangan nutrisi. Setiap hari berangkat sekolah pagi dan pulang siang bikin anak juga kekurangan sinar matahari pagi langsung.
Akhirnya, meskipun masih percaya enggak percaya soal suntik influenza ini. Aku tetep melakukannya, siapa tau setelah suntik influnza ini frekuensi batuk pilek kakak dalam setahun bisa berkurang.
Baca juga :
BIAYA SUNTIK INFLUENZA
Kemarin kakak Suntik influenza di Rumah Sakit Royal Progress, di daerah Jakarta Utara. Meskipun jaraknya lumayan jauh dari rumah, tapi sejak hamil anak pertama aku selalu periksa kehamilan dan anak dirumah sakit ini. Selain karena pelayanannya yang optimal, jarang ketemu dokter magang, dan aku juga sudah jatuh cinta sama beberapa dokter disini.
Dokter kandunganku dulu disini luar biasa baik dan helpfull banget, komunikatif dan ramah. Anakku dua duanya Caesar sama pak dokter handsome disini. Sedangkan dokter anaknya, enggak tau kenapa aku suka banget sama Dokter Novita Dewi, SpA, MHSA. Bukan karena titlle dokternya yang bererot kaya kereta, bukan.
Tapi aku suka banget sama dokter Novita karena dia CEREWET. Iya bener suka karena cerewetnya. Jujur aku pribadi saat ke dokter lebih senang ke dokter yang banyak ngomong, menanyakan kabar, keluhan, sakit yang diderita dan lainnya. Karena kadang ada loh dokter yang dingin atau males ngomong, jadi kebanyakan aku yang nanya. Nah basic pertanyaan kan biasanya timbul karena ada keluhan atau keingintahuan, kalau pasiennya juga cuek atau males nanya ya rasanya percuma ke dokter di rumah sakit yang biayanya mahal, mendingan ke klinik biasa aja kalau begitu.
Dr. Novita ini cerewet dan kritis ke pasien, belaiau selalu memberikan arahan untuk para orang tua cara menstimulus perkembangan tumbuh kembang anak. Di pertemuan berikutnya, Dr. Novita juga akan mengevaluasi PR yang dia berikan ke orang tua kemarin. Karena dimonitoring tumbuh kembangnya, kalau ada hal yang "gak biasa" sedikit aja bisa ketahuan dan bisa langsung dicegah dengan dirujuk ke bagian yang bersangkutan. Seperti kasus Rio dulu dimana dia umur 2 tahun tapi bicaranya masih belum lancar, langsung diarahkan ke fisioterapi untuk dilakukan tes apakah Rio ada kelainan di THT. Tapi Alhamdulillah enggak. Setidaknya kami tau, kalau kakak cuma speechdelay dan akhirnya diajarkan bagaimana membantu kakak supaya bisa berbicara dengan lancar seperti anak sebayanya.
Kembali lagi ke kasus influenza kakak. Biaya berobat di RS. Royal Progress sendiri tergolong lumayan, mahal. Kenapa aku bilang agak mahal, karena aku sudah coba berobat dibeberapa rumah sakit disekitar rumah dan memang biayanya lebih mahal disini. Karena rumah sakit ini tergolong rumah sakit tipe B yang punya kualitas jadi ya wajarlah. Selain itu aku juga suka banget sama dokter dan pelayanannya jadi enggak apa-apalah keluar uang sedikit lebih banyak tapi puas.
Rincian Biaya :
Pendaftaran Rp. 45.000
Biaya Konsultasi Rp. 192.000
Obat / Vaksin kisaran Rp. 200.000an. (agak lupa, mohon maaf )
Lumayan ya biaya konsultasinya, makanya saat ngobrol bareng dokter aku berusaha penuh buat nanya kalau ada hal-hal yang sekiranya aku kurang faham jadi enggak rugi-rugi amat gitu. Wkwkwkw... Maklum emak emak perhitungan
DAMPAK SETELAH SUNTIK INFLUENZA
Setelah suntik influenza, aku merasakan banget perbedaannya. Si kakak jadi jarang banget kena pilek, padahal beberapa kali hujan-hujanan, main air lama, tidur dibawah AC yang dingin dan minum es.
Yeaaayyy.....
Sebagai orang tua pasti seneng banget anaknya sehat, dan bisa tumbuh dengan optimal. Seneng rasanya bisa liat kakak main tanpa khawatir, atau melakukan apapun. Kalau dulu, minum es dikit udah dilarang takut batuk pilek, sekarang Alhamdulillah sudah bebas. Tapi masih dalam tahap wajar.
Memang sih banyak orang yang masih kontra terhadap vaksin, tapi untukku pribadi yang merasakan dampaknya secara langsung. Aku percaya, setidaknya aku kan berniat ikhtiar untuk kesehatan. Jadi kalau ditanya, pentingkah suntik influenza untuk anak, untuk aku pribadi cukup penting ya. Tapi semua dikembalikan lagi ke pribadi dan kondisi anak masing-masing.
Terimakasih ya, udah membaca artikel ini semoga bisa bermanfaat. Kalau ada pertanyaan, atau punya pengalaman sejenis bisa sharing dikolom komentar ya bunda.